Landasan, pengertian, tujuan dan ruang lingkup tk taman kanak-kanak

Tags

taman kanak kanak

Anak TK merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki karakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia TK merupakan masa keemasan (golden age) di mana stimulasi seluruh aspek perkembangan berperan penting untuk tugas perkembangan selanjutnya. Perlu disadari bahwa masa-masa awal kehidupan anak, termasuk anak TK,  merupakan  masa terpenting dalam rentang kehidupan seseorang anak. Pada masa ini pertumbuhan otak sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Pendidikan  TK  diberikan  pada  anak  agar   dapat  berkembang  secara  optimal. Mengingat pentingnya masa ini, maka peran stimulasi berupa penyediaan lingkungan yang  kondusif  harus  disiapkan  oleh  para  pendidik,  baik  orang  tua,  guru,  pengasuh ataupun orang dewasa lain yang ada di sekitar anak, sehingga anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan seluruh potensinya. Potensi yang dimaksud meliputi aspek moral dan  nilai-nilai  agama,  sosial,  emosional  dan  kemandirian,  kemampuan  berbahasa, kognitif, fisik / motorik, dan seni.
Upaya pengembangan harus dilakukan melalui kegiatan bermain agar tidak membuat anak kehilangan masa bermainnya. Bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak, bermain juga membantu anak mengenal dirinya, dengan siapa ia hidup, serta lingkungan tempat di mana ia hidup. Melalui bermain anak memperoleh kesempatan   untuk   berkreasi,   bereksplorasi,   menemukan,   dan   mengekspresikan
perasaannya.

Atas dasar hal tersebut di atas, maka perlu dirumuskan Standar Kompetensi anak TK yang dikembangkan berdasarkan karakteristik perkembangan anak agar dapat digunakan oleh para pendidik anak usia dini dalam mengembangkan seluruh potensi anak.

PENGERTIAN
Pendidikan TK adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak usia 4 sampai 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 4 sampai 6 tahun.

Standar kompetensi anak TK merupakan seperangkat kompetensi yang diharapkan dapat dikuasai oleh anak sesuai dengan tahapan usianya. Standar ini dikembangkan berdasarkan aspek perkembangan anak akhir usia 5 dan 6 tahun.
TUJUAN 
Membantu mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak, meliputi aspek moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional dan kemandirian, kemampuan berbahasa,  kognitif,  fisik/motorik,  dan  seni, sejak  dini  sebagai  persiapan  untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Fungsi
  1. Mengetahui perkembangan sikap dan perilaku yang baik sesuai kaidah agama dan norma yang dianut.
  2. Mengetahui kemampuan sosialisasi dan kemampuan mengendalikan emosi.
  3. Mengetahui perkembangan kemampuan menolong diri sendiri. 
  4. Mengetahui kemampuan perkembangan bahasa.
  5. Mengetahui  kemampuan  daya  pikir  dan  kemampuan  untuk  memecahkan masalah.
  6. fMengetahui pertumbuhan fisik dan perkembangan keterampilan motorik dan panca indera.

RUANG LINGKUP
Ruang ingkup Kurikulum TK meliputi aspek perkembangan :
1.  Moral dan nilai-nilai agama;
2.  Sosial, emosional, dan kemandirian;
3.  Berbahasa;
4.  Kognitif;
5.  Fisik/motorik; dan
6.  Seni.

Untuk menyederhanakan lingkup kurikulum, menghindari tumpang tindih,   dan memudahkan guru  menyusun program pembelajaran yang sesuai  dengan pengalaman mereka, maka aspek-aspek perkembangan tersebut dipadukan dalam bidang pengembangan yang utuh mencakup : bidang pengembangan diri dan bidang pengembangan kemampuan dasar.

1. Bidang Pengembangan Diri
Bidang pengembangan diri merupakan kegiatan yang dipersiapkan untuk mengembangkan aspek (a) moral dan nilai-nilai agama; serta (b) sosial, emosional, dan kemandirian sehingga peserta didik TK memiliki kebiasaan yang positif pada aspek-aspek tersebut.

2. Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar
Bidang pengembangan kemampuan dasar merupakan kegiatan yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas sesuai dengan tingkat perkembangan eserta didik. Bidang pengembangan kemampuan dasar tersebut meliputi aspek perkembangan (a) berbahasa; (b) kognitif; (c) fisik / motorik; dan (d)
seni.

PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI TK
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan/ pembelajaran di TK meliputi:

1.Berorientasi pada Perkembangan Anak
Dalam melakukan kegiatan, pendidik perlu memberikan kegiatan yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Anak merupakan individu yang unik, maka perlu memperhatikan perbedaan secara individual. Dengan demikian dalam kegiatan yang disiapkan perlu memperhatikan cara belajar anak yang dimulai dari cara sederhana ke rumit, konkrit ke abstrak, gerakan ke verbal, dan dari ke-aku-an ke rasa sosial.

2.Berorientasi pada Kebutuhan Anak
Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak. Anak pada usia dini sedang membutuhkan proses belajar untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangannya. Dengan demikian berbagai jenis kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan berdasarkan pada perkembangan dan kebutuhan masing-masing anak.

3.Bermain Sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain
Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran di TK. Kegiatan pembelajaran yang disiapkan oleh pendidik hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenangkan  dengan  menggunakan  strategi,  metode,  materi/bahan,  dan  media yang menarik serta mudah diikuti oleh anak. 

Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan anak, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak. Ketika bermain anak membangun pengertian yang berkaitan dengan pengalamannya.

4.Stimulasi Terpadu
Perkembangan  anak  bersifat  sistematis, progresif  dan  berkesinambungan.  Hal  ini berarti kemajuan perkembangan satu aspek akan mempengaruhi aspek perkembangan lainnya. Karakteristik anak memandang segala sesuatu sebagai suatu keseluruhan, bukan bagian demi bagian. 

Stimulasi harus diberikan secara terpadu sehingga seluruh aspek perkembangan dapat berkembang secara berkelanjutan, dengan memperhatikan kematangan dan konteks sosial, dan budaya setempat.

Contohnya jika anak melakukan kegiatan makan, maka dalam kegiatan tersebut anak mengembangkan aspek:
  • Moral/agama : mengerti tata cara makan yang baik dan benar
  • Sosial, emosional dan kedisiplinan : menolong diri sendiri
  • Bahasa : mengenal kosakata tentang nama makanan dan peralatan makan
  • Kognitif : mengerti manfaat makan
  • Motorik : mulai belajar memegang sendok

5. Lingkungan Kondusif
Lingkungan pembelajaran harus diciptakan sedemikian menarik dan menyenangkan serta demokratis sehingga anak selalu betah dalam lingkungan sekolah baik di dalam maupun di luar ruangan. Lingkungan fisik hendaknya memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak dalam bermain. Penataan ruang belajar harus disesuaikan dengan ruang gerak anak dalam bermain sehingga anak dapat berinteraksi dengan mudah baik dengan pendidik maupun dengan temannya.
Lingkungan belajar hendaknya tidak memisahkan anak dari nilai -nilai budayanya, yaitu tidak membedakan nilai-nilai yang dipelajari di rumah dan di sekolah ataupun di lingkungan sekitar. Pendidik harus peka terhadap karakteristik budaya masing-masing anak.

6. Menggunakan Pendekatan Tematik
Kegiatan pembelajaran dirancang dengan menggunakan pendekatan tematik. Tema sebagai wadah mengenalkan berbagai konsep untuk mengenal dirinya dan lingkungan sekitarnya. Tema dipilih dan dikembangkan dari hal-hal yang paling dekat dengan anak, sederhana, serta menarik minat.

7. Aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif, dan Menyenangkan
Proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan dapat dilakukan  oleh anak  yang  disiapkan  oleh pendidik  melalui  kegiatan-kegiatan  yang menarik, menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis, dan menemukan hal-hal baru. Pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan secara demokratis, mengingat anak merupakan subjek dalam proses pembelajaran.
8. Menggunakan Berbagai Media dan Sumber Belajar
Setiap kegiatan untuk menstimulasi perkembangan potensi anak, perlu memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar, antara lain lingkungan alam sekitar atau bahan - bahan  yang  sengaja  disiapkan  oleh  pendidik.  Penggunaan  berbagai  media  dan sumber belajar dimaksudkan agar anak dapat bereksplorasi dengan benda-benda di lingkungan sekitarnya.

9. Mengembangkan Kecakapan Hidup
Proses  pembelajaran  harus  diarahkan  untuk  mengembangkan  kecakapan  hidup melalui penyiapan lingkungan belajar yang menunjang berkembangnya kemampuan menolong diri sendiri, disiplin dan sosialisasi serta memperoleh keterampilan dasar yang berguna untuk kelangsungan hidupnya.

10. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Pelaksanaan stimulasi pada anak usia dini jika dimungkinkan dapat memanfaatkan teknologi untuk kelancaran kegiatan, misalnya tape, radio, televisi, komputer. Pemanfaatan teknologi informasi dalam kegiatan pembelajaran dimaksudkan untuk mendorong anak menyenangi belajar.

11. Pembelajaran bersifat demokratis
Proses pembelajaran di TK memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir, bertindak, berpendapat, serta berekspresi  secara bebas dan bertanggung jawab.

RAMBU-RAMBU
  1. Standar kompetensi ini merupakan acuan bagi pendidik dalam menyusun program kegiatan    atau    perencanaan    pembelajaran    untuk    mencapai    optimalisasi
  2. perkembangan anak.
  3. Standar kompetensi ini dirancang untuk melayani anak sesuai dengan tahapan usianya.
  4. Standar kompetensi ini dirancang sebagai acuan assessment perkembangan anak.
  5. Standar kompetensi ini dirancang untuk akuntabilitas
  6. Standar kompetensi ini merupakan standar perkembangan minimal. Pendidik dapat memberikan pengayaan apabila anak telah menguasai kemampuan pada tahap perkembangannya.
  7. Penggunaan standar kompetensi ini bersifat fleksibel  yang disesuaikan dengan lingkungan sosial dan budaya anak.

Artikel Terkait